Vulkanisme
Pengertian
Vulkanisme (Gunung Api)
Pengertian Vulkanisme dan tipe gunung api merupakan pokok
pembahasan utama dalam postingan kali ini. Tetntunya sahabat sering mendengar
kata vulkanisme sewaktu mengikuti mata pelajaran geografi, juga saat menyimak
pembahasan tentang vulkanisme ini banyak mendengar kata2 magma, ada ekstrusi
magma, intrusi magma, dll. Nah sebenarny apa hubungan magma dengan vulkanisme
ini? Langsung saja disimak ya
A.PENGERTIAN VULKANISME(GUNUNG API)
Vulkanisme adalah
semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan
bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang
disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar
sampai ke permukaan bumi disebut lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki
suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk
mendorong batuan di atasnya.
Di dalam litosfer
magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma
merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada
umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat
letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari
magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma
inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
a.Intrusi Magma
Intrusi magma
adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :
Intrusi datar (sill
atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan,
mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
Lakolit, yaitu magma yang menerobos di
antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue
serabi.
Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi
magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara
dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Secara rinci, adanya intrusi magma (atau
disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk, yaitu:
b.Ekstrusi Magma
Ekstrusi
magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan
membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat.
Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma
tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.Oleh karena
itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma
dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1. Ekstrusi linear
terjadi jika magma
keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk
deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan
gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi areal
terjadi apabila
letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di
beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park
di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi sentral
terjadi magma
keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang
terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
B.TIPE GUNUNG API
a.Berdasarkan Bentuknya
1.Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut
dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.Daerah
persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan.
Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang
banyak.
2.Gunung Api Kubah
Gunung ini
berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam.Aliran lava yang kental
dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang
tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di
saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup.Letusan yang sangat keras dapat
terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak
gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika.
3.Gunung Api Strato
Gunung ini
mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak
lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang.Lava dapat
mengalir melalui sisi kerucut.Sifat letusan keras.
4.Gunung Api Lava
Pijar dan Abu
Bentuk kerucut
simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi berupa
asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang.Contoh :
Gunung Paracutin di Mexico.
b.Berdasarkan Letusannya
1.Tipe Hawaii
Tipe gunung api ini
dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya akan
membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung api
perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di
Indonesia adalah pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.
2.Tipe Stromboli
Tipe ini sangat
khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang
meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai
letusan pendek yang disertai ledakan.Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom,
lapilli dan setengah padatan bongkah lava.Contoh letusan tipe Stromboli di
Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa.
3.Tipe Vulkano
Tipe ini mempunyai
ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas yang
ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah.Tipe ini mempunyai tekanan
gas sedang dan lavanya kurang begitu cair.Di samping mengeluarkan awan debu,
tipe ini juga menghasilkan lava.Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini
dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe
Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung).Peralihan antara kedua tipe ini
juga dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.
4.Tipe Merapi
Dicirikan dengan
lavanya yang cair-kental.Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas yang
agak rendah.Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di
Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran
lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa
Barat.
5.Tipe Perret
Letusan
gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang
tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya
gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum
terjadinya letusan.Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan
bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret
di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun
1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut,
dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.
Gimana nih ssahabat? Udah ngerti kan tentang vulkanisme.
Kalau ada yang belum dipahami silahkan toh diisikan pertanyaannya di kotak
komentar, kami akan berusaha untuk menjawabnya secepat mungkin. Terimakasih
banyak telah mengunjungi supriyadi177.blogspot.com ini, jangan lupa like
nya ya :D
0 komentar:
Posting Komentar